Hadits-Hadits Tentang Ikhlas

Untuk mendefinisikan kata-kata ikhlas secara harfiah mungkin diperlukan bahasa khusus agar dapat mencakup maksud dari aktifitas hati yang bernama ikhlas ini. Ada sebuah ungkapan yang menyebutkan “Kamu belum bisa disebut ikhlas jika kamu masih merasa ikhlas”, artinya bahwa ketika Anda melakukan sebuah amal ibadah dalam bentuk apapun, jangan pernah diingat lagi agar tidak membuka pintu riya (pamer).

Amal ibadah yang kita lakukan juga akan dinilai oleh Allah berdasarkan sejauh mana kita bisa melakukannya dengan ikhlas. Oleh karena itu lakukanlah semuanya hanya untuk mendapatkan ridlo Allah dan bukan dengan tujuan lain, apalagi jika amal ibadah tersebut dilakukan dengan pengorbanan, baik berupa pengorbanan materi maupun nyawa. Ibadah haji yang dilakukan harus dengan mengeluarkan uang puluhan bahkan ratusan juta akan sangat sayang sekali manakala dilakukan dengan tidak ikhlas seperti misalnya agar disebut sebagai haji, maka akan sia-sia uang ratusan juta yang telah dikeluarkan untuk biaya naik haji.

Begitu pentingnya ikhlas dalam ibadah, hingga banyak ayat Al-Qur’an dan Hadits menekankan akan hal ini, berikut ini beberapa hadits tentang Ikhlas

Hadits-Hadits Tentang Ikhlas

Sahabat Umar bin Khathab ra berkata: Aku mendengar Rasulufiah saw bersabda: “Sesungguhnya sahnya semua amal hams disertai niat Dan suatu perbuatan yang dilakukan seorang sangat tergantung pada niatnya. Barangsiapa berhijrah karena hendak mencari keridhaan Allah dan rasul-Nya, tnaka keridhaan Allah dan rasul-Nya pulalah yang akan dijumpai. Dan barang-siapa berhijrah karena hendak mencari kekayaan dunia atau karena wanita yang hendak dinikahi, maka apa yang diUiju itulah yang ditemuinya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Hadits-Hadits Tentang Ikhlas

Sahabat Abi Hurairah ra berkata, bahwa Rasulullah saw telah bersabda: “Sesungguhnya Allah swt tidak melihat (menilai) bentuk tubuh serta kemolekan wajahmu, tetapi Allah melihat (menilai) keikhlasan hatimu.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Hadits-Hadits Tentang Ikhlas

Imam Bukhari dan Muslim mengetengahkan sebuah riwayat, bahwa Rasulullah saw telah bersabda: “Seandainya salah  seorang di antara kamu melakukan suatu perbuatan di dalam guayang tiada pintu dan lobangnya, maka amal itu tetap akan bisakeluar (tetap dicatat oleh Allah) sampai kapan pun.”

Imam Bukhari dan Muslim mengetengahkan sebuah riwayat, bahwa Rasulullah saw pernah ditanya tentang orang yang berperang dengan gigin, orang yang berperang dengan semangat yang agak lemah, serta orang yang berperang karena pamer. Di antara mereka, siapakah yang berperang karena meluhurkan agama Allah? Jawab Rasulullah: “Barangsiapa berperang agar agama Allah tetap berjaya, maka dialah orang yang. berperang di jalan Allah.”

Hadits-Hadits Tentang Ikhlas

Sahabat Ibnu Umar ra meriwayatkan, bahwa Rasulullah saw telah bersabda: “Apabila Allah menurunkan adzab kepada sekelompok kaum, maka adzab itu akan menimpa orang-orang yang berada di dalamnya. Dan kemudian mereka akan dibangkitkan berdasar niat mereka masing-masing.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Hadits-Hadits Tentang Ikhlas

Sahabat Sa’ad bin Abi Waqash ra berkata, bahwa Rasulullah saw telah bersabda: “Nafkah yang kamu keluarkan semata-mata mencari keridhaan Allah, akan mendatangkan pahala besar bagimu. Dan termasuk mendapat pahala besar pula nafkah yang kamu berikan kepada istrimu.” (HR. Bukhari).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.