PENYIMPANGAN MANUSIA DARI JALAN YANG BENAR (1)
(30 Perjanjian Fithrah
Allah Azza wa jalla mengetahui betapa besarnya amanat dan beratnya beba taklif yang diemban oleh manusia, padahal manusia adalah makhluk yang lemah yang selalu membutuhkan Rabb dan Penciptanya. Karena itu,dengan Maha bijaksana-Nya Allah tidak membebani seseorang ,kecuali sesuai dengan kemampuannya. Allah telah menciptakan manusia dengan tabiat untuk mengenal Rabbnya,mentauhidkan-Nya, mentaati-Nya,serta beribadat hanya kepada-Nya dengan tidak mempersekutukan-Nya. Maka ia hanya menerima apa yang datang dari-Nya dan menuju kepada-Nya. Allah Swt berfirman:
‘’Dan (ingatlah) ketika Rabbmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): ‘’Bukankah Aku ini Rabbmu? Mereka menjawab: Betul (Engkau Rabb kami), kami menjadi saksi. (Kami lakukan yang demikian itu) agar pada hari kiamat kelak kamu tidak mengatakan:’’ sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengahterhadap ini’’ Atau agar kamu tidak mengatakan: ‘’Sesungguhnya orang-orang tua kami tua kami telah mempersekutukan Rabb sejak dahulu,sedangkan kami ini adalah anak-anak keturunan yang(datang) sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang sesat dahulu’’. Demikian kami menjelaskan ayat-ayat itu, agar mereka kembali (kepada kebenaran)’’ (Al-A’raf 172-174)
Daldiriwam hadits yang diriwayatkan dari Anas bin Malik denganKu. Namun,kamu tetap mempersekutukan Aku’’
Ra Rasullah Saw bersabda: Dikatakan kepada salah seorang penghuni neraka pada hari kiamat,’’Bagaimana pendapatmu jika kamu mempunyai sesuatu dimuka bumi ini,apakah kamu akan menebus diri dengannya? Orang tersebut menjawab, ‘’Ya’’. Allah berfirman: ‘’Aku telah menghendaki dirimu sesuatu yang lebih ringan daripada itu. Aku telah menyuruhmu berjanji di punggung Adam untuk tidak menyekutukan sesuatupun
Hadits ini di riwayatkan oleh Imam Bukhori dan Muslim dalam Shohihain. Ibnu Jarir meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Allah mengambil janji dari mereka agar beribadah kepadaNya dan tidak menyekutukan sesuatu apapun dengan-Nya.
Diriwayatkan juga oleh Ubay Bin Ka’ab, Abdullah Bin Ahmad dalam musnad ayahnya, Ibnu Abi Hatim,Ibnu Jarir,dan Ibnu Mardawih bahwa Allah berfirman kepada mereka, ‘’Aku jadikan ketujuh langit dan bumi serta bapak-bapakmu sebagai saksi agar kamu pada hari kiamat nanti tidak mengatakan, ‘’Kami tidak mengetahui hal ini (eksistensi dan keesaan Allah). ‘’Ketahuilah bahwa tidak ada ilah selain Aku, dan janganlah mempersekutukan Aku. Sesungguhnya Aku akan mengutus para Rasul kepadamu untuk mengingatkanmu akan janji-janjiKu, dan Aku turunkan kitab-kitabKu kepadamu.’’ Mereka menjawab,’’Kami bersaksi bahwa sesungguhnya Engkau adalah Rabb dan Ilah kami,dan tiada Rabb bagi kami selain Engkau.’’ Maka pada saat itu mereka menyatakan taat kepadaNya.’’