PENYIMPANGAN MANUSIA DARI JALAN YANG BENAR (1)

PENYIMPANGAN MANUSIA DARI JALAN YANG BENAR
(1)Amanat Allah bagi Manusia

Allah Swt telah menciptakan manusia dalam kehidupan ini untuk tujuan dan tugas tertentu. Dia telah menundukkan semua yang ada dimuka bumi dari yang berupa lautan,sungai-sungai, angin dan hujan,gunung-gunung dan lembah-lembah,binatang dan tumbuhan,hingga makhluk-makhluk Allah lainnya ini semata-mata untuk kepentingan manusia.
Bahkan Allah telah memberikan ilham kepada manusia agar dapat mengungkap sebagian hukum alam dan berbagai peraturanhidup hingga manusia dengan mudah dapat mencapai tujuan penting ini.Tujuannya besar,tugas dan amanatnya berat hingga langit,bumi dan gunung-gunung merasa takut serta tidak berani memikulnya. Sebagaimana firman Allah dalam Kitab Suci Al-Qur’an:
‘’Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanat kepada
langit,bumi dan gunung-gunung tapi semuanya enggan memikulnya karena khawatir akan mengkhiyanatinya. Dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat dzalim dan bodoh’’ (Al-Ahzab 72)

Sesungguhnya tujuan besar, tugas dan amanat beratyang dipikul oleh manusia ini tidak lain adalah sebagai khalifah Allah di bumi-Nya. Allah sebagai Rabb semua makhluk,Raja segala raja,serta Penguasa langit dan bumi telah menciptakan manusia sebagai khalifah dibumi dan menjadikannya agar bertanggung jawab kepada-Nya, sehubungan dengan tugas kekhalifahannya.
2 Allah memberitahu kepada para Malaikat tentang tugas penting yang dibebankan kepada manusia, sebagaimana firman-Nya:

‘’Dan ingatlah ketika Rabbmu berfirman kepada para Malaikat,Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah dimuka bumi’’ (Al-Baqarah 30)

Imam Ath-Thabari menafsirkan ayat diatas dengan,: ‘’Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi dari-Ku yang mewakiliku dalam memutuskan hukum diantara makhluk-Ku. Khalifah itu adalah Adam dan orang yang bersikap seperti dia dalam mentaati Allah serta memutuskan hukum dengan adil diantara makhluk-Nya’’ (Tafsir Ibnu Katsir 1:70)
Ibnu Katsir mengatakan, mereka memmahami tentang Khlifah,yakni orang yang memutuskan perselisihan di antara manusia dan mencegah melakukan perbuatan haram dan dosa.Demikian perkataan Al-Qurtubi. (tafsir Ibnu Katsir 1:69)
Selanjutnya Ibnu Katsir mengatakan, dengan ayat ini Al-Qurtubi dan yang lainnya menjadikan dalil atas wajibnya mengangkat seorang Khalifah untuk menyelesaikan perselisihan diantara para manusia, menolong orang yang teraniaya dan di aniaya oleh orang-orang dzalim, menegakkan hukum,mencegah perbuatan keji, serta melaksanakan perkara penting lainnya yang hanya bisa ditegakkan oleh seorang Imam. Hal ini sesuai dengan kaidah ushul fiqih: Kewajiban yang tidak dapat ditegakkan,kecuali dengan sesuatu, maka sesuatu itupun hukumnya wajib. (Tafsir Ibnu Katsir 1:72)

Allah Swt telah menciptakan manusia dalam kehidupan ini untuk tujuan dan tugas tertentu. Dia telah menundukkan semua yang ada dimuka bumi dari yang berupa lautan,sungai-sungai, angin dan hujan,gunung-gunung dan lembah-lembah,binatang dan tumbuhan,hingga makhluk-makhluk Allah lainnya ini semata-mata untuk kepentingan manusia.
Bahkan Allah telah memberikan ilham kepada manusia agar dapat mengungkap sebagian hukum alam dan berbagai peraturanhidup hingga manusia dengan mudah dapat mencapai tujuan penting ini.Tujuannya besar,tugas dan amanatnya berat hingga langit,bumi dan gunung-gunung merasa takut serta tidak berani memikulnya. Sebagaimana firman Allah dalam Kitab Suci Al-Qur’an:
‘’Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanat kepada
langit,bumi dan gunung-gunung tapi semuanya enggan memikulnya karena khawatir akan mengkhiyanatinya. Dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat dzalim dan bodoh’’ (Al-Ahzab 72)

Sesungguhnya tujuan besar, tugas dan amanat beratyang dipikul oleh manusia ini tidak lain adalah sebagai khalifah Allah di bumi-Nya. Allah sebagai Rabb semua makhluk,Raja segala raja,serta Penguasa langit dan bumi telah menciptakan manusia sebagai khalifah dibumi dan menjadikannya agar bertanggung jawab kepada-Nya, sehubungan dengan tugas kekhalifahannya.
2 Allah memberitahu kepada para Malaikat tentang tugas penting yang dibebankan kepada manusia, sebagaimana firman-Nya:

‘’Dan ingatlah ketika Rabbmu berfirman kepada para Malaikat,Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah dimuka bumi’’ (Al-Baqarah 30)

Imam Ath-Thabari menafsirkan ayat diatas dengan,: ‘’Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi dari-Ku yang mewakiliku dalam memutuskan hukum diantara makhluk-Ku. Khalifah itu adalah Adam dan orang yang bersikap seperti dia dalam mentaati Allah serta memutuskan hukum dengan adil diantara makhluk-Nya’’ (Tafsir Ibnu Katsir 1:70)
Ibnu Katsir mengatakan, mereka memmahami tentang Khlifah,yakni orang yang memutuskan perselisihan di antara manusia dan mencegah melakukan perbuatan haram dan dosa.Demikian perkataan Al-Qurtubi. (tafsir Ibnu Katsir 1:69)
Selanjutnya Ibnu Katsir mengatakan, dengan ayat ini Al-Qurtubi dan yang lainnya menjadikan dalil atas wajibnya mengangkat seorang Khalifah untuk menyelesaikan perselisihan diantara para manusia, menolong orang yang teraniaya dan di aniaya oleh orang-orang dzalim, menegakkan hukum,mencegah perbuatan keji, serta melaksanakan perkara penting lainnya yang hanya bisa ditegakkan oleh seorang Imam. Hal ini sesuai dengan kaidah ushul fiqih: Kewajiban yang tidak dapat ditegakkan,kecuali dengan sesuatu, maka sesuatu itupun hukumnya wajib. (Tafsir Ibnu Katsir 1:72)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.