Saudaraku, Waspadailah Dosa-Dosa Kecil Yang Akan Membinasakanmu

Oleh: Abu Nida
Follow: @AbuNida2008

 Terkadang, karena sudah terbiasa melakukan dosa seseorang tidak pernah merasa bersalah dengan dosa yang dilakukannya, bahkan dengan dosa yang tergolong sebagai dosa besar sekalipun, seperti meninggalkan sholat, berzina, mabuk-mabukan, mencuri uang rakyat (korupsi) dan lain sebagainya. Sebagaimana sering kita lihat kadang seseorang melakukan dosa dengan suka cita dan gelak tawa. Upaya untuk memperbaiki diri dengan melakukan taubat juga sering mereka lupakan. Hingga ajal menjemput kadang seseorang masih bergelimang dosa. bahkan tidak jarang seseorang menemui ajal saat dirinya sedang berbuat dosa, Na’udzubillahi mindzalik

Tidak ada manusia yang tidak luput dari kesalahan dan dosa karena selain Rasulullah tidak ada manusia yang terpelihara dari perbuatan dosa (Ma’sum). Sebagai makhluk sosial yang setiap hari berinteraksi dengan sesamanya lebih sering menadi penyebab bagi seseorang untuk meakukan dosa, mulai dari dosa kecil hingga dosa besar. Dalam pergaulan kadang kita melakukan ghibah, berperilaku yang membuat hati orang lain tersakiti, berlaku curang dan lain sebagainya.

Ungkapan alinsanu mahalul khoto’ wa nisyan (manusia adalah tempatnya salah dan lupa) agaknya merupakan peringatan kepada manusia agar menyadari bahwa dirinya tidak bisa lepas dari kesalahan yang akan berakibat pada perbuatan dosa.

Terkadang karena sudah terbiasa melakukan dosa seseorang tidak pernah merasa bersalah dengan dosa yang dilakukannya, bahkan dengan dosa yang tergolong sebagai dosa besar sekalipun, seperti meninggalkan sholat, berzina, mabuk-mabukan, mencuri uang rakyat (korupsi) dan lain sebagainya. Bahkan tidak jarang mereka melakukan dosa dengan suka cita. Upaya untuk memperbaiki diri dengan melakukan taubat juga sering mereka lupakan hingga saatnya ajal menjemput, kadang seseorang masih bergelimang dosa bahkan tidak jarang seseorang menemui ajal saat dirinya sedang berbuat dosa, Na’udzubillahi mindzalik

Dosa, setiap kita pasti memilikinya. Hampir setiap saat kita berdosa, baik yang besar maupun yang kecil. Karenanya Allah Yang Mahapemurah dan Penyayang menyediakan ampunan dan penghapusan kesalahan setiap saat.

Di antara dosa-dosa yang kita perbuat sebagiannya mendapat perhatian serius dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, yang disebut dengan muhqirat dzunub. Tahukah kita apa itu muhqirat dzunub?

Muhqirat dzunub adalah dosa yang diremehkan dan diangap kecil oleh seseorang. Banyak orang tak perhatian terhadapnya sehingga ia terjerumus ke dalam berulang kali tanpa bisa dihitung. Bahkan bisa jadi sebagian orang terus menerus mengerjakannya tanpa absen meninggalkannya karena ia dianggap sebagai dosa kecil.

Imam Ahmad dalam Musnadnya menyebutkan satu riwayat dari hadits Sahal bin Sa’ad Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:

إيّاكم ومحقرات الذنوب، فإنّما مثل محقرات الذنوب كمثل قوم نزلوا بطن واد فجاء ذا بعود وذا بعود حتى جمعوا ما أنضجوا به خبزهم، وإن محقرات الذنوب متى يؤخذ بها صاحبها تهلكه

“Jauhilah Muhqirat Dzunub (dosa-dosa yang diremehkan). Sesungguhnya perumpamaan dosa-dosa kecil yang diremehkan itu seperti suatu kaum yang singah di satu lembah, lalu satu orang datang membawa satu dahan (kayu bakar) dan yang lainnya juga demikian sampai mereka mengumpulkan banyak kayu bakar yang bisa mematangkan roti mereka. Sesungguhnya dosa-dosa kecil yang diremehkan itu, kapan pelakunya dibalas maka akan menghancurkannya.” (HR. Ahmad dan dishahihkan di dalam kitab Silsilah Al-Ahadits Al-Shahihah, no. 389)

Dalam riwayat lain disebutkan, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:

إِيَّاكُمْ وَمُحَقَّرَاتِ الذُّنُوبِ فَإِنَّهُنَّ يَجْتَمِعْنَ عَلَى الرَّجُلِ حَتَّى يُهْلِكْنَهُ

“Jauhilah dosa-dosa yang dianggap kecil, karena dosa-dosa itu akan berhimpun pada seseorang, sehingga akan membinasakannya.” (HR. Ahmad dan lainnya. Lihat Silsilah ash-Shahihah, no. 389).

Dosa ini benar-benar berhaya. Benar-benar harus mengontrol diri darinya. Banyak berpikir tentangnya agar tidak terjerumus ke dalamnya.

Perlu diketahui, menganggap kecil suatu dosa bisa menjadikannya menjadi besar di sisi Allah Ta’ala. Perlu disadari, bahwa dosa besar terkadang diiringi dengan rasa malu, takut, dan merasa itu dosa besar yang berbahaya sehingga ia menjadi kecil. Sementara dosa kecil terkadang diiringi sedikit malu dan tidak digubris, tidak takut, dan diremehkan sehingga lama-kelamaan ia menjadi besar.

Dari sini ada dua sisi keburukan dari dosa-dosa kecil yang diremehkan: Pertama, banyak/seringnya dilakukan sehingga bisa menyebabkan kehancuran. Kedua, diremehkan dan dianggap kecil yang bisa menyebabkan besar di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Al-Imam Al-Ghazali berkata: Dosa kecil bisa menjadi besar dengan beberapa sebab, di antaranya: dianggap kecil dan dilakukan terus-menerus. Sesungguhnya suatu dosa ketika dianggap besar oleh seorang hamba maka akan menjadi kecil di sisi Allah. Dan setiap dianggap kecil maka akan besar di sisi Allah.”

Terpenting, janganlah melihat kecilnya maksiat, tapi lihatlah keagungan Dzat yang kita bermaksiat terhadap-Nya. Sesungguhnya maksiat, yang kecil maupun yang besar, adalah besar di sisi Allah Tabaraka wa Ta’ala. Wallahu Ta’ala A’lam. (ANP/XIV/Abu Nida)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.